This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 09 Agustus 2016

Murid Finlandia Terpintar Di Dunia Meski hanya Sekolah 5 Jam Dan Tanpa Ujian Nasional (UN) Ini Rahasianya !


Siapa yang tak ingin disebut murid pintar di sekolah ? Nah, untuk disebut murid pintar di sekolah, kamu mesti rajin mengerjakan pekerjaan rumah, rajin kumpul tugas, ikut ujian tiap semester, mesti punya nilai yang baik dan selalu rangking di kelas. Untuk meraih predikat murid pintar kita juga harus bersaing dengan murid-murid lainnya. Tapi tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia yaitu Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?
Murid Finlandia hanya hanya sekali menghadapi satu kali ujian nasional ketika berumur 16 tahun. Berbeda dengan murid di Indonesia yang hampir tiap semester diadakan ujian. Bukannya hanya itu, pelajar di Finlandia mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada pelajar di negara lain, pekerjaan rumah yang minim. Namun dengan sistem yang leluasa itu mereka justru bisa belajar lebih baik dan jadi lebih pintar. Berikut rahasia sistem pendidikan Finlandia :

1. Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun
Orang tua jaman sekarang pasti udah rempong kalau mikir pendidikan anak. Anaknya belum genap 3 tahun aja udah ngantri dapat pre-school bagus gara-gara takut kalau dari awal sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD, SMP, atau SMA yang bagus. Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu. Bahkan menurut hukum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun.
Awal yang lebih telat jika dibandingkan negara-negara lain itu justru berasal dari pertimbangan mendalam terhadap kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran.
Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar. Maka dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar umur 15 di Finlandia justru berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes internasional Programme for International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektivitas sistem pendidikan di Finlandia.

2. Cara Belajar Ala Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat
Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit? Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.
Di samping meningkatkan kemampuan fokus di atas, memiliki jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya memiliki manfaat kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.

3. Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya. Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau
Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia gak usah pusing-pusing milih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekolah di Finlandia itu setara bagusnya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua.
Reformasi pendidikan yang dimulai pada tahun 1970-an tersebut merancang sistem kepercayaan yang meniadakan evaluasi atau ranking sekolah sehingga antara sekolah gak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi kepada siswa. Saking bagusnya sekolah-sekolah negeri di sana, hanya terdapat segelintir sekolah swasta yang biasanya juga berdiri karena basis agama.
Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini mungkin berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal gak akhirnya dikorupsi aja sih.

4. Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia
Di samping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di AmerikaSerikat.Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.
Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di depan kelas.
Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Tidak adil ‘kan?

 5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu
Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah
Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa tapi karena pilihan mereka.
Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.

7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1
Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.
Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.

Sumber: reportasependidikan.wordpress.com

Pro Kontra Full Day School atau Sekolah Sepenjang Hari

lebih baik nakal ketika masih anak-anak... daripada nakal setelah jadi pejabat.. seberapa nakalnya sih anak-anak?? dan coba bandingkan dengan kenakalan pejabat.. hehehhee
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana menerapkan sistem full day school atau sekolah sepanjang hari. Sistem itu diberlakukan untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), dengan harapan bisa membangun karakter anak.
"Agar mereka (anak) tidak liar di luar sekolah ketika orang tua belum pulang kerja," katanya seperti dikutip Kompas.com di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8/2016).
Muhadjir menilai pendidikan dasar selama ini keteteran menghadapi kemajuan zaman. Akibatnya, sistem pendidikan belum menghasilkan lulusan tangguh dan berdaya saing tinggi. "Anak muda sekarang masih banyak bermental lembek dan tidak tahan banting,"katanya.
Maka itu, menurut dia, diperlukan restorasi pendidikan terutama di level SD dan SMP. Sebab, pada tahap itulah karakter anak bisa dibentuk. Dus, menurut dia, Full day schoolbisa membentuk kepribadian dan menambah wawasan anak--yang seharian berada di sekolah. Misalnya untuk belajar agama.
"Di sekolah, anak lebih terpantau. Ketimbang ikut pengajian di luar, malah dapat ustad dari kelompok ekstrem," ujarnya.
Rencananya Kemendikbud akan membuat jam pulang sekolah sama dengan jam pulang kerja. Sehingga anak didik tak dilepas begitu saja setelah jam sekolah. "Anak pulang jam lima sore, sehingga orang tuanya bisa jemput," katanya.
Kalau program tersebut jadi diterapkan, maka sekolah akan meliburkan siswa selama dua hari dalam sepekan, yakni Sabtu dan Minggu. Dua hari itu memberikan kesempatan peserta didik berkumpul lebih lama dengan keluarga.
Meski demikian, pihaknya tetap akan menguji sejauh mana ketahanan peserta didik untuk menjalani full day school. Yang pasti, "Bapak Presiden juga sangat mengapresiasi. Tinggal saya nanti susun programnya," kata dia.
Saat ini penerapan sistem tersebut masih disosialisasikan di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di daerah. Ke depan, kata Muhadjir, akan dibuatkan payung hukumnya, yakni berupa Peraturan Menteri (Permen).
Soal gagasan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyatakan setuju. Namun, Kalla menyarankan, pihak Kemendikbud membuat lebih dulu proyek percontohannya sebagai uji coba. "Bapak Wapres setuju," kata Muhadjir.
Senada dengan Kalla, pengamat pendidikan Arief Rachman juga menyatakan persetujuannya, namun dengan catatan. "Manajemen harus baik dengan indikator keberhasilan jelas," katanya.
Indikator keberhasilan yang dimaksud dia adalah anak menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Kemudian kepribadian anak jadi lebih matang dengan daya juang tinggi, plus bertambahnya rasa nasionalisme.
Dampak positif dari sistem itu, menurut Arief, yaitu jumlah guru yang mengajar rangkap di beberapa tempat akan berkurang. Hal ini dianggap penting karena guru yang mengajar di lebih dari satu sekolah tidak akan maksimal menjadi pengajar yang diharapkan peserta didik.
"Gagasan ini juga harus disetujui oleh semua pihak. Karena jika tidak, ini menjadi gagasan yang tidak memiliki kekuatan sosial," katanya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan rencana penerapan full day school perlu ditinjau kembali. "Saya memohon gagasan ini dikonsultasikan dan dibicarakan lagi," kata Seto kepada Tempo (8/8/2016).
Seto mengatakan ada sejumlah hal yang harus disiapkan. Misalnya kemampuan guru menciptakan suasana belajar yang interaktif, sehingga anak-anak peserta didik tak jenuh.
Kalau jumlah guru yang interaktif masih kurang, maka ia menilai sistem itu tak efektif. "Saat ini kan kalau guru bilang ada rapat, siswa malah senang," ujarnya.
Yang jelas Seto tidak ingin sistem full day school mengecilkan peran pendidikan keluarga. Baginya hal itu masih penting bagi anak sehingga para orang tua perlu diberdayakan untuk melakukannya. "Orang tua yang dua-duanya bekerja ada, tapi kebanyakan ayahnya saja. Ibu masih di rumah."
Dari sisi siswa, ada yang menolak karena mengaku lelah, tapi ada juga yang setuju.
Misalnya saja Chaeruddin yang kini duduk di kelas 7 SMPN 12, Jalan Wijaya IX, Jakarta Selatan. Ia mengatakan, tak akan ada waktu untuk main dan membuat ia justru jenuh di sekolah. "Nggak maulah sekolah sampai jam lima, capek," ujar Chaeruddin.
Namun, salah seorang siswa SMAN 86 Jakarta, Diaz Rezky Pramana, mengaku setuju wacana itu diterapkan jika ada keringanan pelajaran dan tidak menambah beban studinya. "Soalnya enak belajar di sekolah daripada di rumah, asalkan diringankan tugas-tugas sama ulangannya," ujar Diaz.
Dalam pandangan salah satu orang tua murid bernama Suparno, sistem full day school bisa bermanfaat untuk perkembangan anak. Tapi penokakan datang dari Arofah Supandi, yang anaknya baru masuk SD. "Ya enggak setuju banget, kasihanlah kan dia perlu main juga,"katanya.
Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana juga mempertanyakan gagasan Muhadjir Effendy. Ia menilai, banyak sekolah di Indonesia yang belum memiliki fasilitas untuk mendukung kebijakan tersebut. "Sudah siapkah pemerintah, sementara ruang belajar saja masih banyak yang rusak," kata Politisi Hanura ini.
Oleh karena itu, Dadang meminta Mendikbud mengkaji terlebih dahulu kebijakan untuk memperpanjang waktu belajar di sekolah ini. Kajian yang dilakukan termasuk meneliti kesiapan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. "Kalau perlu Komisi X membentuk panja dulu untuk menguji kesahihan konsep full days school tersebut," kata Dadang.
Di Jawa Tengah, sang Gubernur Ganjar Pranowo meminta sistem full day school harus dikaji komprehensif. Ia menganggap kebijakan yang dipaksakan hanya menimbulkan sejumlah persoalan, terutama di pedesaan.
"Kalau di kota sangat bisa (diterapkan). Nah, saya menyampaikan sekolah selama lima hari saja jadi geger (di desa)," kata Ganjar, seperti dikutip Tribunnews Senin (8/8/2016).

Sumber: beritagar.id

Rabu, 13 Juli 2016

penyelenggaraan MOS di sekolah resmi dilarang


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Baswedan secara resmi melarang pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS) oleh kalangan siswa atau pelajar.

"Meski pelaksananya anggota OSIS, akan tetap kami larang. Mulai tahun ini (pengenalan sekolah) harus dilakukan oleh guru atau pengajar," kata Anies seperti dilansir Antara.

Pelarangan MOS oleh siswa diterapkan mengingat rawannya aksi pelonco atau bullying, bahkan kekerasan yang dilakukan senior terhadap adik kelasnya yang baru masuk sekolah, pada kegiatan itu.

Menurut Anies, konsep kegiatan pengenalan sekolah sudah saatnya diubah dengan memutus salah satu masalah utama dalam lingkungan sekolah, yaitu kekerasan.

Keputusan tersebut diambil karena banyaknya laporan kekerasan, baik psikis maupun fisik, yang dialami murid baru saat memasuki tahun pertama sekolah. Beberapa kali kasus kekerasan saat MOS bahkan berakibat fatal, yakni kematian siswa.


"Ini tidak bisa lagi dibiarkan karena tidak ada orang tua yang ingin mengantar anaknya ke sekolah dalam kondisi bahagia, tetapi menjemputnya dengan kondisi yang menyedihkan," kata Anies.

Pasca-ditiadakannya MOS, konsep baru yang mesti dipegang kini ialah guru menjadi pelaksana pengenalan lingkungan sekolah.

"Tidak ada lagi MOS yang dilakukan oleh senior. Orientasi sekolah hanya dilakukan oleh guru pada jam-jam belajar, serta di dalam lingkungan sekolah,” kata Anies.

Pun meski dilakukan oleh guru, Anies menekankan bahwa kegiatan pengenalan sekolah harus bersifat edukatif dan menyenangkan.

"Siswa pun harus pakai seragam seperti belajar sehari-hari. Tidak perlu pakai aksesoris aneh-aneh. Harus pakai atribut sekolah," kata Anies.

sumber: CNNIndonesia.com

Benarkah semua dosa istri ditanggung suami???


Ketika ijab kabul diucapkan maka tanggung jawab suami adalah terhadap istrinya. Segala yang dilakukan istri, suami wajib mengetahui. Bahkan ketika sang istri tidak melaksanakan shalat maka suami yang ikut dimintai pertanggungjawaban. Beda halnya ketika suami tidak shalat maka sang istri tidak ikut bertanggung jawab kelak di pengadilan sang Khalik.
Dalam hal ini bukanlah karena dosa istri ditanggung oleh suami namun suami bertanggung jawab akan akhlak istrinya. Wajib mendidiknya menjadi wanita yang taat pada aturan Allah. Suami wajib mengingatkan istri ketika istri melakukan kesalahan dalam syariat atau kesalahan yang merugikan orang lain.

Jadi dosa suami adalah ketika ia lalai mengingatkan istri dalam menjalankan perintah Allah. Tidak mengingatkan istri dalam menjauhi larangan Allah. Atau tidak mendidik istri dengan benar dalam hal Agama.
Oleh karena itu wajib bagi suami untuk mempelajari ilmu agama lebih dalam dan mengajarkan serta mengajak istrinya untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Wajib bagi suami untuk memahami tugasnya sebagai pemimpin rumah tangga yang harus mendidik istrinya seperti Rosulullah mendidik istri-istrinya dengan penuh kasih, kesabaran, dan pengertian. Wajib pula baginya untuk mendidik anak anaknya agar kelak berakhlak mulia. Menjadi tentara tangguh Allah yang berjuang tak kenal lelah membela Agamanya.

''Seseorang tak akan menanggung dosa orang lain''. Dosa suami hanyalah ketika tidak mendidik, mengingatkan dan memperingatkan istri. Apabila hal itu sudah dilakukan maka ketika istri tetap saja bermaksiat dan tidak mematuhi suaminya maka dosa itu ditanggung oleh si istri itu sendiri. Begitupun istri yang wajib dipatuhinya hanya perintah yang sesuai syari'at. Adapun perintah yang syubhat tidak wajib dilaksanakan. Bahkan si istri pun harus cerdas membedakan mana komando suami yang sesuai syariat, mana yang syubhat, dan mana yang bahkan melanggar syari'at.

Untuk itu, baik suami maupun istri hendaknya saling mengingatkan dalam hal agama, saling berbagi pengetahuan. Akan lebih baik lagi jika di dalam sebuah keluarga terdapat waktu khusus bersama untuk mengkaji ilmu agama islam. Mengadakan majlis taklim keluarga merupakan salah satu ciri keluarga idaman yang In Shaa Allah akan membawa lebih banyak keberkahan memperkuat sakinah, mawaddah dan warohmah bukan hanya bagi suami dan istri tapi juga bagi anak anak yang akan menjadi penyejuk mata.

Maka Makna kata ijab kabul bermakna aku terima tanggung jawab untuk mendidik,mengingatkan,dan memperingatkan dalam menuju agama Allah jika itu tidak dilakukan maka dosanya suami pun ikut mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah dan begitu pula dengan calon anak-anak kelak yang berada dibawah komandan seorang lelaki dengan gelar suami.

Bagi para istri teruslah belajar agama Allah meski tak harus diajarkan suami. Ilmu agama bisa didapat melalui banyak media seperti halnya mendatangi majlis taklim, membaca buku, atau sekedar menonton acara dakwah di televisi. Wallahua'lam bishawab.

sumber: http://www.ummi-online.com/

Kisah anak 8 Tahun yang membunuh preman



Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.
Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Suda
h terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.
Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat anak-anak.
Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?
Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.
Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.
"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.
Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.
Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.
Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.
Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.
Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.
* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.
Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.
Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!


Sumber : copas dari FB an/ Abdullah Salam
Mohon like dan sebarkan [SHARE] sampai kepada Presiden!!
Penulis: Lars Fredick Sugandha

Senin, 27 Juni 2016

Sejarah susunan keyboard


Di era modern ini kamu tentunya tidak asing lagi dengan yang namanya keyboard. Apalagi bagi yang pekerjaan atau hobinya selalu menuntut harus menggunakan komputer atau laptop pasti tiap hari selalu memakai keyboard.

Tapi pernahkah terpikir di benakmu mengapa huruf-huruf pada keyboard dibuat acak sedemikian rupa? Mengapa tidak dibuat urut berdasarkan abjad saja? Dikutip brilio.net dari theguardian.com ternyata ada sejarah yang melatarbelakangi mengapa huruf keyboard dibuat tidak beraturan.

Keyboard muncul pertama kali masih dalam bentuk mesin ketik pada tahun 1868 yang ditemukan oleh Christopher Latham Sholes. Mesin ketik yang diciptakan pertama kali itu masih sangat sederhana. Masih memakai tangkai sehingga ketika ditekan tangkai tersebut akan bergerak dan akan mencetak huruf pada kertas yang sudah disediakan.

Pada saat itu Christopher menciptakannya masih urut sesuai abjad ABCD dan bukan seperti keyboard QWERTY jaman sekarang. Dengan susunan yang sesuai abjad tersebut memang hasil ketikan menjadi lebih cepat dan lebih mudah karena memang orang sudah hafal letak huruf-huruf sesuai abjad.

Namun di sinilah muncul masalah baru, mesin ketik yang masih menggunakan tangkai tersebut seringkali macet gara-gara orang dapat mengetik terlalu cepat sehingga masing-masing tangkai akan saling berhimpitan. Chistopher merasa penemuan tersebut masih membutuhkan perhatian.
Gara-gara masalah ini akhirnya pada tahun 1873 seorang ilmuwan bernama E. Remington mencetuskan untuk mengacak huruf keyboard sedemikian rupa sehingga akan memperlambat kinerja mengetik seseorang, dengan tujuan dapat mencegah kerusakan pada mesin ketik.

Pada saat itu hanya cara tersebutlah yang dapat dipakai karena para ilmuwan belum dapat menyempurnakan keyboard seperti sekarang ini. Kombinasi huruf QWERTY tersebut dianggap E.Remingkon adalah kombinasi paling sulit dan memang benar cara tersebut dapat mengurangi tingkat kerusakan mesin ketik pada masa itu.

Ketika komputer ditemukan pun sebenarnyan mengetik cepat dengan menggunakan abjad ABCD tentu sebenarnya bukan masalah lagi karena tidak akan membuat keyboard macet. Namun kerena sudah lamanya menggunakan keyboard QWERTY, maka hal ini sudah menjadi kebiasaan sehingga tidak perlu diganti ke abjad ABCD lagi.

*sumber: brilio.net

Asal usul Pizza


Pizza yang kini merupakan makanan favorit sebagian orang ternyata memiliki sejarah yang mungkin kalian belum tahu. Asal usul pizza ini berasal dari negara Italia dan apakah kalian tahu Pizza pada awalnya adalah makanan orang miskin? Sejarah Pizza dimulai pada saat orang Yunani yang pertama membuat adunan roti berukuran besar, bulat dan rata dengan menggunakan campuran rempah-rempah dan minyak. Pada saat itu tomat belum ditemukan, sehingga tidak dipergunakan dalam campuran tersebut.

Pada abad ke 18, jenis roti ini mulai dikenal di Italia serta dijual di jalan-jalan dan pasar dengan nama ‘Pizza’. Pizza pada saat itu tidak mempunyai toping apapun melainkan hanya seperti roti tawar berbentuk bulat. Roti ini sangat mudah dibuat dan biayanya murah, karena itu kebanyakan dijual ke orang-orang miskin di daerah Naples, Raja Ferdinand I (1751-1825) konon penah menyamar sebagai rakyat jelata dan secara diam-diam pergi ke pasar rakyat di Napoli.

Menurut cerita, dia ingin melahap makanan yang dilarang ratu di dalam istana kerajaan yaitu, PIZZA. Pizza mungkin juga berasal dari Napoli sekitar tahun 1720. Pada saat itu, pizza umumnya dianggap sebagai makanan rakyat miskin, makanan siap saji yang dijual dan dinikmati di luar rumah. Penjualnya menjual di sekeliling di jalan-jalan, sambil berteriak menjajakan dagangan mereka yang lezat. Untuk mengawetkan kehangatan Pizza tersebut, Pizza disimpan di dalam scudo, sebuah bekas tembaga yang diletak di kepala si penjual. Berbalik kepada raja tersebut, Raja Ferdinand I akhirnya memberi tahu orang-orang istana tentang kegemarannya akan pizza. Tak lama kemudian, karena pizza yang dijual di jalanan jauh lebih lezat, orang-orang kaya dari golongan elite dan kerajaan mulai menyerbu kedai pizza. Resep Pizza disebarkan ke seluruh Italia dan Perancis Selatan. Orang Roman dan Perancis menyukai topping bawang bombai dan zaitun, selain itu Pizza Perancis ditambahkan ikan kecil-kecil berbentuk persegi.

Tahun 1830, di Napoli, kedai pizza yang pertama telah dibuka. Saat Raja Umberto I dan permaisurinya, Ratu Margherita berkunjung ke Napoli, seorang tukang roti bernama Raffaele Esposito membakar Pizza istimewa untuk Raja dan Permaisuri. Pizza itu berwarna merah putih ijau seperti bendera Itali.Warna merah dari tomato, putih dari keju mozzarella, hijau dari daun basil segar, dan rotinya dibuat rangup. Ternyata Ratu sangat suka dengan roti yang melambangkan tanah air. Lantas sejak saat itu banyak yang membuat pizza serupa yang diberi nama Pizza Margherita, dan sejak saat itu pula pizza bukan makanan orang miskin malah dimakan semua golongan. Selain dari itu juga, pizza zaman sekarang mempunyai berbagai rasa dan cara pembuatannya. Kurang lebih seperti itulah asal mulanya pizza - makanan asli dari Italia.

*sumber: usulusil.blogspot.com