Modus penipuan di ATM memang sudah banyak, dari mulai yang memasang alat skimming hingga cara konvensional dengan mengintip nomor PIN korban. Nah, baru-baru ini sosial media kembali digemparkan dengan adanya jebakan di salah satu ATM BCA. Dimana pelaku memasang sticker berwarna biru yang ditengarai palsu dengan menggiring pengguna ATM untuk menghubungi nomor call center jika terjadi sesuatu di ATM tersebut.
Namun, jika diperhatikan sticker biru tersebut bukan resmi dari Bank BCA karena nomor call center yang tertera di mesin ATM BCA tersebut bukan nomor resmi 1500888, melainkan nomor (021) xxx (seperti pada gambar). Maka dapat dipastikan bahwa mesin ATM tersebut telah diutak-atik oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan pembobolan rekening pengguna ATM.
Modus jebakan sticker palsu ini telah memakan korban, sebagaimana dikutip salah satu pengguna Facebook, Leonardi Setiono, menuturkan bahwa rekan sebut saja Joni, pada hari Senin (7/9/15) mengalami kejadian ini di salah satu ATM BCA di Jl. Kargo, di Denpasar, di dekat gudang Alfa Mart. Dijelaskan, setelah kartu ATM dimasukan, kartu tersebut tidak bisa dikeluarkan alias macet. Rupanya ini adalah modus pelaku untuk mengambil alih kartu ATM korban.
Kejadian serupa juga terjadi di Jakarta. Dijelaskan, bahwa saat ATM tidak keluar dari mesin, korban segera mendatangi kantor cabang BCA terdekat untuk memblokir kartu ATM. Namun tampaknya pelaku yang tidak jauh dari lokasi langsung memasuki ATM sepeninggal korban yang kemudian melakukan transfer dengan nominal hingga Rp40 juta.
Nah, jika Anda terlanjur mengalami kejadian seperti di atas dan menemukan sticker biru dengan nomor call center yang bukan resmi dari Bank BCA, hendaknya jangan dulu panik. Pastikan tidak menelpon pada nomor yang tertera di sticker, dan juga jangan meninggalkan ATM tersebut hingga Anda sudah berhasil menelpon call center BCA resmi 1500888 untuk melakukan pemblokiran kartu ATM saat itu juga.
Anda juga patut waspada modus baru penipuan struk ATM palsu yang tengah marak di Indonesia, termasuk penipuan belanja online maupun offline karena penjahat terus berinovasi untuk memperdaya korbannya, bro!
*sumber: rancahpost
0 komentar:
Posting Komentar