Ada-ada saja ulah Abu nawas ini, tapi maksud dan tujuannya
sebenarnya baikm yaitu menyadarkan orang-orang kaya yang sekampung dengannya
agar selalu ingat kepada Alloh SWT. Agar mereka sadar dari perbuatan untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara apapun.
Nah, ide cemerlangnya kali ini adalah sebuah sandal ajaib.
Berkat sandal ajaib ini, akhirnya salah seorang diantara
mereka bertobat kepada Allah SWT.
Berikut Kisahnya.
Kampung tempat tinggal Abu Nawas lama kelamaan membuatnya
merasa tak nyaman karena saking banyaknya umat Islam yang menumpuk-numpuk harta
dengan menghalalkan segala cara. Otomatis hal ini membuat Abu Nawas gusar,
karena sebagai seorang ulama, Abu Nawas berfikir bahwa hal itu bertentangan
dengan ajaran islam.
Untuk menghentikan perbuatan buruk tersebut, Abunawas
memutar otak mencari ide yang tepat untuk menyadarkan banyak orang.
Setelah berpikir panjang, akhirnya ia menemukan ide
cemerlang yaitu ide sandal ajaib. Dengan mengambil peralatan sederhana,
berangkatlah ia ke pasar untuk gelar tikar menjual sandal-sandal.
"Sandal ajaib...sandal ajaib....sandal ajaib,"
kata Abunawas berkali-kali di pasar.
Sesaat kemudian muncullah salah seorang pemuda yang
melihat-lihat barang dagangannya.
"Silahkan Tuan, mau mencari apa?" tanya Abunawas.
"Saya ingin mencari sandal yang bisa merubah hidupku
yang miskin ini," jawab pemuda itu.
"Apa maksud Tuan?" tanya Abunawas lagi.
"Saya ini sudah lama hidup miskin dan ingin sekali kaya
raya. Saya ingin membeli barang yang bisa memberikan saya keberuntungan,"
kata pemuda itu.
Sejurus kemudian Abunawas menunjukkan salah satu sandal
ajaibnya. Ia mengatakan bahwa sandal itu akan membikin penggunanya dari tak
punya menjadi orang yang punya. Karena tertarik, pembeli itu akhirnya jadi juga
membeli sandal ajaib itu dengan harga yang lumayan mahal.
Si pemuda langsung saja memakai sandal ajaib itu berkeliling
kampung dengan harapan semoga keberuntungan segera berpihak kepadanya. Akan
tetapi, harapannya tak kunjung terwujud. Jangankan keberuntungan, si pemuda
malah dikira pencuri di kampung tersebut. Untung saja para warga tak sampai
menghakiminya.
Karena merasa tertipu, pemuda itu kembali lagi menemui Abu
Nawas untuk protes.
"Assalamu'alaikum..." sapa pemuda itu.
"Wa'alaiukm salam..., eh ternyata Tuan, bagaimana kabar
Tuan?" tanya Abu Nawas.
"Kabar jelek. Aku selalu ditimpa kemalangan gara-gara
sandal ini. Padahal dulu engkau mengatakan kalau sandal ini bisa mendatangkan
keberuntungan, bisa menjadi kaya dan terkenal, tapi mana buktinya?" protes
si pembeli.
"Seingat saya, saya tidak pernah mengatakan seperti itu
Tuan?" sergah Abu Nawas.
"Saya hanya mengatakan bahwa bila Tuan pada mulanya
orang yang tidak punya, maka dengan membeli sandal ini Tuan akan menjadi orang yang
punya. Buktinya sekarang Tuan sudah memiliki sandal ajaib ini," kata Abu
Nawas.
Pembeli Bertobat.
Begitu mendengar penuturan Abunawas, pemuda itu hanya bisa
diam, ia menyadari bahwa dirinya sedang salah tafsir.
"Lalu mengapa engkau mengatakan bahwa sandal ini
ajaib?" tanya pembeli.
"Karena merk sandal ini adalah ajaib, sandal
ajaib," jawab Abunawas.
Akhirnya pemuda itu pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Tunggu Tuan, saya ingin mengatakan sesuatu kepada
Tuan. Mungkin saja akan ada manfaatnya," kata Abu Nawas.
"Jangan percaya kepada barang ajaib, karena percaya
pada sesuatu selain Allah SWT bisa membuat kita syirik dan akan mendapatkan
kesusahan di dunia dan akhirat kelak. Buktinya sebagaimana yang Tuan alami ini,
oleh karena itu, segeralah bertobat kepada Alloh SWT," kata Abu Nawas.
Mendengar penuturan Abu Nawas, sepertinya pemuda itu
menyadari kesalahannya. Ternyata banyak sekali hal-hal yang bisa membawa kepada
perbuatan yang dimurkai Allah SWT.
Mulai saat itulah ia bertobat kepada Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar